Rabu, 30 Juli 2014

Mau Tidur Lagi

Aku duduk dengan secangkir kopi pahit di depanku. Dengan rasa yang tidak kalah pahit pula. Aku memandangi isi cangkirku, hitam kelam. Seperti rahasia yang di simpan dalam lorong-lorong gelap panjang. Seperti kau, yang sedang menutupi banyak hal.

Aku mencoba menenangkan getar-getirku. Mencoba menganggap ini bukan apa-apa. Kenyataannya aku patah hati. Dan kau lagi-lagi tidak peduli.

Banyak pesan di akun media sosial yang mencoba menghiburkan. Menganggu-ganggu agar pipiku geli dan tertarik-tarik untuk tersenyum.

Cuma bisa sebentar...

Selebihnya aku gila menunggumu. Aku menyesap kopiku, rasanya pahit. Tidak ada gula dan sedikit campuran garam seperti biasa. Iya ini hanya kopi dengan air panas, yang sangat panas. Mendidih semacam hatiku, mungkin.

Pahit belum cukup meredam. Walau aroma kopi sudah sedikit membuat hatiku tenang. Wanita tidak bisa tenang secepat dia gamang, memang.

Berjalan...

Menuju kamar mandi. Kaki-kaki kulemah. Aku malas. Aku ingin menyiram tubuhku dengan air dingin. Atau mungkin merendam kepalaku dalam bak sampai lagi-lagi kehabisan nafas.

Bukan, bukan bunuh diri.
Hanya ingin berhenti bernafas sebentar atau anggaplah ini latihan menjadi ikan.

Di depan pintu kamar mandi, aku terlalu malas membukannya. Menyebalkan.

Aku berbalik arah, berjalan lebih cepat menuju kamar. Kembali mencari pesanmu. Berharap melihat kabarmu. Masih tidak ada.

aku kembali pada tumpukan kapas besar. Aku mau tidur saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar