Senin, 28 Juli 2014

Kebas

Aku sedang baik-baiknya tidak begitu banyam meracau. Aku sedang dalam kondisi yang begitu baik, tidak begitu muak dan tidak begitu senang. Aku sedang sangat luarbiasa dengan diam dan rasa-rasa hambar dalam dada. Bukan mati rasa. Tapi kebas sementara.

Aku sedang sehat-sehatnya, sedang merasa tidak begitu rindu. Sedang gampangnya teralihkan dengan semua hal. Aku bisa tidak begitu memikirkanmu. Aku sedang dalam kondisi luarbiasa, tida begitu memusingkan semua hal yang biasanya membuat kepalaku berputar keras sekali.

Aku sedang dalam musim yang begitu tenang, tidak hujan, tidak panas, tidak kekeringan, tidak kebasahan. Bunga-bunga harum, tapi tidak pula sangat menyengat. Aku sedang dalam kondisi luarbiasa.

Aku seperti habis beku, tidak mencair. Tapi kebas. Tidak mati rasa. Hanya kebas sementara. Seperti kesemutan. Tidak bisa membedakan rasa. Begitu banyak geli. Hanya kebas. Aku sedang dalam kondisi menyenangkan. Hanya kebas.

Aku sedang dalam kondisi luarbiasa. Bukan mati rasa. Hanya kebas sementara. Selebihnya aku masih mencintaimu. Nanti-nanti. Aku sedang kebas saat ini. Selebihnya aku masih merindukanmu. Nanti-nanti. Tapi ya sekarang aku sedang kebas.

Aku masih mencintaimu. Nanti-nanti. Aku sedang kebas. Mungkin terlalu banyak dingin. Tapi aku tidak berharap panas atau hangat. Aku sedang dalam kondisi yang baik. Aku masih mencintaimu. Nanti-nanti. Tapi saat ini aku sedang kebas, sementara. Bukan mati rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar