Senin, 01 Desember 2014

Setelah 3

Dulu kataku sebaik-baiknya pergi adalah pulang. Tapi hari setelah 3 sebaik-baiknya pulang adalah tetap buta pada kenyataan.

Seberat-beratnya pengakuan adalah ketiadaan kau, yang tepat sebulan kurang satu hari lalu pergi. Aku semacam pulang berjudi dengan kekuatan sendiri. Bisa tabah melihat tempat tidurmu benar-benar kosong, atau aku justru meraung sepatah-patahnya aku. Jejak pertama masih kuat, masih seperti tabah entah beberapa jejak lalu nanti. Harap-harap tak patah. Setelah 3 segala harapku telah kubur, bersama tutup matamu. Tapi percayalah, mimpi yang terbelakang sudah disusun dan diucap lantang padamu akan dipenuhi. Pantang, ayah, pantang, tidak kau ajar aku mundur dalam perang, bahkan dalam nasib sendiri, pantang.

Setelah 3 esok, kuatku tumbuh dari hal yang kukuatkan sendiri. Yakinlah.