Rabu, 06 Agustus 2014

Tuan Domba Jantan

Mungkin saya termasuk orang yang sangat mengagumi isi kepala seseorang. Seperti saat ini, saya benar-benar senang mencintai isi kepala kamu.


Saya merasa gak sabar ingin kembali membuka lembar-lembar buku yang isinya berasal dari kepala kamu.


Saya sedang menunggu, bahkan saya sering menunggu kamu ada di linimasa untuk melihat, saat ini cuaca di kepalamu seperti apa. Dan semua yang kamu buat, untuk saya menyenangkan.


Tadi pagi saya bicara dengan seorang teman yang juga kamu kenal. Dia membahas kisah cintanya yang bertarung dengan jarak dan saya bercerita tentang kamu. Walau saya tidak menyebut namamu.

Saya bercerita tentang bagaimana seseorang yang awalnya tidak saya kenal bisa membuat saya jatuh dalam satu perasaan yang baik. Membuat kesedihan yang memenuhi kepala dan rongga dada merasa tidak lagi betah berada di sana.

Bagaimana menyenangkannya perasaan saya melihat kamu melintas, atau membaca nama kamu di apa-apa yang saya temui.


Jadi saat ini kamu semacam endorfin buat saya, dan saya semacam putri malu, yang malu-malu tapi kadang sengaja menyentuhkan diri untuk dilihat kamu.

Tuan domba jantan dari planet Mars, Hujan yang gerai sedang menuliskan kamu di saat hujan sedang derai. Dengan secangkir kopi yang biasanya kamu sebut-sebut setiap pagi.


Pernah satu kali saya melihat kamu langsung tanpa batas, di satu tempat yang ramai dan kamu yang sedang sangat lalai.

Hormone dewa bahagia mendadak mengalir kuat, kelenjar pituatuitary saya menghasilkannya dengan hebat.

Bertindak seperti morphine, bahkan 200 kali lipat lebih hebat. Saat ini kamu seperti zat penghilang rasa sakit terbaik, yang entah bagaimana bisa begitu berfungsi di dalam sini.

Kamu bisa membuat saya berhenti menulis tentang sesuatu yang setiap saya menorehnya selalu menghasilkan petir dalam dada dan hujan yang mengalir dari dua bola mata.




Tertanda,
Nona kalajengking yang berdiam diri di pluto.

Senin, 04 Agustus 2014

Dear Tuanblablabladariplanetmars

Dear Tuanblablabladariplanetmars,


" Ada yang lucu. Saya menyukaimu dan sudah sangat lama, dari awal membacamu. Sampai akhirnya melihat kamu menyebut nama saya... "


Jadi gini, jauh sebelum hari di mana kamu mulai membalas mengikuti saya, saya cukup dan cukup lama menunggu untuk bisa kamu pedulikan. Bukan kepedulian yang seperti "bla..bla..bla"

Saya cuma pengen dibalas sama kamu dan saya senang. Tapi hari di mana kamu ngikutin saya, itu hari di mana saya benar-benar gugup, benar-benar caper, benar-benar sengaja keluar setelah ada kamu.


Saya sering ngelonjak girang, saat enggak sengaja liat kamu muncul setelah 'bla..bla..bla' saya. Mungkin saat ini saya semacam anak kecil yang menyukai teman kecilnya dan malu untuk melakukan apa-apa saat dia sedang ada.

Saya sering gugup ngehapus balasan pesan yang saya akan balas ke kamu berulang-ulang. Mungkin kamu juga gak tahu gugupnya saya waktu kamu 'bla..bla..bla'. Saya bener-bener sedang 'bla..bla..bla' sama kamu, ya sangat sangat menyukaimu. Saya merasakan semua dari lembar-lembar yang saya baca, lembar-lembar yang asalnya dari kepalamu. Dan semua isi kepala kamu membuat saya 'bla..bla'


Hey..hey..tenang aja, saya cukup diam untuk tidak bertidak berlebihan atau buat kamu jengah. Saya janji..!


Saya senang, buat saya kamu benar-benar menyenangkan. Mungkin aneh, tapi orang jatuh suka, jatuh cinta, memang dengan cara yang rupa-rupa dan tidak serupa. Jangan kira ini terlalu cepat. Jangan kira saya mulai begini saat kamu mulai ada dan bisa melihat saya. Ini sudah sangat lama, saya diam sangat lama. Sebelum akhirnya 'bla..bla..bla'


Bahagia ya, kamu. Saya cukup bahagia dengan begini, mikirin kamu atau 'bla..bla..bla-in' kamu dari sini. Saya bisa nyimpan ini dan jatuh dengan baik-baik dalam perasaan yang saya tahu sendiri.



Tertanda,
Nona Kalajengkingyangberdiamdiridipluto


*


PS: Makasih sudah buat saya bahagia disaat kesedihan sempat lama memenuhi kepala dan rongga-rongga dada.

PPS: Saya sedang menyicil bahagia