Aku mengisi 1 toples besar dengan 13 bibir. Bibir yang sangat aku sukai. Toples besar penuh bibir. Aku menaruhnya di kamarku, menciumnya sebelum aku tidur, melumatnya pelan dan meletakkannya kembali ke dalam.
***
Tahu bagaimana hidup membuatmu gila dengan kekaguman yang berlebihan pada seorang pria namun sedikitpun dia tidak menyadarinya. Lalu bibirmu tidak mampu bicara sedikit apapun tentang hatimu? Rasa sial. Aku begitu mengangguminya bibirnya, matanya, segalanya. Tapi bibir itu selalu membuat aku candu untuk mengecupnya, walau tidak pernah terjadi di alam nyata setidaknya aku mengecupnya selalu di dalam mimpiku, pikiranku, hatiku. Bibirnya adalah sesuatu yang selalu bisa membuat mataku tidak lepas menatap setiap apa yang terucapnya, aku begitu ingin bibir itu.
Dua hari yang lalu aku menuliskan surat cinta untuknya. Surat cinta yang tidak terbaca itu sudah benar-benar membuatku marah, aku kesal. Aku menangis gila di kamarku, aku ingin bibir itu ada di kamarku, aku ingin bisa melumatnya setiap aku mau untuk melepas canduku. Aku mau bibirmu, Ras. Rasya Surya, lelaki yang menjadi obsesiku dari massa SMP, 13 tahun lalu. Dia bukan kakak kelasku, dia juga bukan teman yang bersekolah denganku. Dia guru pkl di sekolahku. Aku begitu mau. Aku begitu ingin bibir itu.
Hari ini aku menelpon ke rumahnya, namun suara wanita itu lagi yang mengangkatnya. Aku membanting keras teleponku. Aku kesal, aku mau mendengar suara dari bibir itu. Aku mau. Lusa aku putuskan untuk mencarinya 'persetan kau sudah beristri, aku mau bibirmu, bibir yang 13 tahun lalu membuatku layu setiap kau tersenyum'.
Hari ini, hari di mana aku mendatangi sekolah tempat Rasya mengajar, tapi dia belum terlihat. Aku menunggu dengan senjata laras panjangku di balik pohon depan sekolah tempatnya bekerja 'aku akan mengambil bibirmu'
***
Akhirnya keinginanku lepas, hatiku bebas. Aku memiliki bibirmu, Ras. Bibir yang selalu buatku mau, buatku candu. Akhirnya aku bisa melumatnya setiap waktu. Ku letakkan 13 bibir dalam 1 toples besar di kamarku. Bibir tipis dengan senyum lebar, bibir tipis yang diam, bibir tipis yang membentuk huruf o, bibir tipis yang melekung ke bawah, bibir tipis yang aku mau. Aku dapat 13 bibirmu.
Ku letakkan toples itu di kamarku, bersanding dengan 13 toples potongan tubuhnya yang lain. Aku pun bisa memilikinya. Aku pun bisa. Ku buka tas ku dan mengambil kamera berlensa tele yang tadi membantuku mendapatkan bibirmu, ku kecup senjata laras panjangku itu 'terimakasih membantuku mendapatkan yang ku mau'
*ku simpan kembali kameraku ke dalam lemari