Sabtu, 26 April 2014

PIKUN

Kadang seiring berjalannya waktu banyak bahagia sederhana yang kita lupakan, hanya karena kita sudah terlalu bahagia mengenggam waktu yang lama. 'Wah sudah enam tahun ya' dan kita lupa kebiasaan-kebiasaan bulanan yang kita lakukan justru setelah bertahun-tahun. Apa kita bosan? Tidak. Lalu? Mungkin kita hanya perlu mengingat dulu kita pernah lucu berdua, norak? Iya. Hal norak itu bukannya pernah buat kita tertawa lalu kenapa sekarang justru kita malu.

Ingat kebiasaanku meyeruput teh manis yang sudah habis sampai bunyi 'sreett'. Ingat kebiasaanmu yang suka bicara gelagapan saat aku mulai marah-marah. Ingat kebiasaanku tersandung? Dan ingat kebiasaanmu bernyanyi di luar nada? Ingat panggilan lama yang sekarang berganti cuma dengan 'sayang'. Ingat kamu pernah mengadaikan handphone 150ribuan untuk dua bungkus nasi padang? Waktu yang berjalan membuat kita pikun, kita sibuk dengan bahagia baru yang mulai kaku. Tapi terserah lah, apapun itu bersamamu memang lebih baik, jauh lebih baik. Aku mencintaimu R.S :*

Selasa, 15 April 2014

Cangkir

 Cangkir, aku salut dengan cangkir. Cangkir selalu menerima segala perbedaan yang masuk ke dalamnya. Dia menyadarkan aku tentang 'jika kau hidup, selalu bersiaplah terbiasa dengan perbedaan'. Cangkir sudah terbiasa terisi semua perbedaan, dan dia menampungnya tanpa beda. Ada kalanya cangkir di isi setengah gelas teh pahit, kopi, susu, air putih yang penuh meruah atau mungkin dia dibiarkan kosong tanpa isi.

 Tapi aku tidak mau menjadi cangkir karena cangkir selalu terisi dan kosong berulang-ulang sampai akhir, cangkir hanya persinggahan sementara. ya itu lah takdirnya menjadi sebuah cangkir. Cangkir selalu di isi dan ditinggalkan secara bersamaan dalam waktu yang berdekatan. Aku tidak mau menjadi cangkir. Aku tidak mau terisi sebentar dan kosong, menunggu baru dan mengulang haru yang sama kembali, aku bukan cangkir. Tidak pernah mau menjadi cangkir.

Tuhan lebih tahu di mana meletakkan aku

Detik terus berbunyi, aku masih berkutat dengan perasaan 'kenapa kau harus jauh setelah bertahun-tahun kita bersama' aku tenggelam dalam pikiran-pikiranku. Aku mulai merasa dunia terlalu asing saat berjarak dari pelukanmu, aku merasa bising mulai hilang saat suara itu perlahan menjauh. Lalu? Aku tenggelam dalam rindu-rinduku. Rinduku tajam, tapi rindumu yang terus menghujam. Lalu? Aku mulai berpikir. Tuhan pemilik hati semua umat, bukankah dia yang lebih tahu cara meletakkan aku dalam ingatamu, hatimu. Lalu? Aku mulai selalu berdoa dan berdoa saat mengingatmu.

if you can dream it, you can do it :D

" ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR " teriakan hati pertamaku tadi saat menginjak tanah yang menyatakan mimpi. Menyatakan semua isi dalam doa-doa. Langkah awal sebelum tempat kedua yang aku mau. Allahu akbar!

 Malam pertama di tempat asing, aku akan bermalam untuk waktu yang cukup lama dan jarak yang cukup jauh dari negeri kelahiranku. Nyaman? Tidak terlalu. Sedingin apapun hidup di tanah orang, matahari di negeri sendiri pasti lebih menarikmu untuk menari. Ada semangat yang mengendur, antara masih berpikir tentang mimpi dan pekerjaan impian yang datang mendadak. Gembira, iya.

 Semalam aku sama sekali tidak bisa memejam, malam ini pun mungkin akan sama. Aku masih takut setelah memejam dan membuka mata kembali semua yang terlihat hilang. Tapi tidak-tidak aku tahu ini nyata, aku tahu sekarang ini benar-benar ada, kenapa? Karena aku berani bermimpi :D. If you can dream it, you can do it!