Sabtu, 07 Desember 2013

Bunuh Lagi

 Tika berlari kedapur dengan membabi buta, disambarnya pisau dapur tua yang terletak diatas kayu telenan bawang lembab. Lalu segera dia kembali berlari kedepan. Amarah memenuhi wajahnya, dia ingin segera menusuk lambung lelaki yang begitu dibencinya kini. Lelaki itu suami Tika, biasa dia panggil dengan sebutan abang.

 Dicari kesegala penjuru, tak juga abang ketemu. Entah dimana lelaki yang melarikan uangnya berkali-kali itu sembunyi. Ulah terakhir kali; anaknya yang bungsu dijual untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong dua hari, dua anak lagi sudah pula disewakan sebagai properti untuk tetangganya yang berprofesi sebagai pengemis dipasar sukajadi. Semua hal itu dilakukan dengan paksaan dan tamparan di wajah Tika jika dia melawan mengiyakan mau suaminya.

"Lelaki biadab, kubunuh kau lagi!." rutuk Tika dalam hati.

 Tika kesal! Diam, berpikir dan bertanya-tanya sendiri dimana lelaki yang dicarinya ini bisa dia temui, lalu Tika senyum menyeringai . "Lelaki itu pasti sembunyi didalam tanah lagi" tanya nya terjawab. Cepat-cepat dibongkarnya timbunan tanah belakang rumah untuk ketiga kali dalam satu minggu ini.

" Ketemu kau! Mati lagi kau ku tusuk lagi kau, mati lagi kau, mana anakku! Mana uangku bangsat!" Tika kembali menikam-nikam perut lelaki yang sudah tak bernyawa dari 5 hari lalu. Setelah puas ia tertegun memandang jasad yang sudah membusuk dan berbau tanah, jasad lelaki yang begitu dia cintai dulu, kini pun masih walau ada rasa benci. Dikecupnya kening lelaki itu. Kemudian kembali ditimbunnya dalam-dalam.

" Diam-diam saja disana, nanti kubunuh lagi." Kata Tika sambil beranjak pergi.

2 komentar:

  1. idenya bagus. masih bisa diperdalam lagi emosi tokoh Tika sebenarnya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaa makasih kak, iya nanti dikembangin lagi jadi cerpen :D

      Hapus